Program studi (prodi) S1 Linguistik Indonesia di UPN Jatim menjadi prodi pertama di Indonesia, yang memusatkan pada kajian linguistik atau kebahasaan.
Itu dinilai sejalan dengan amanah dari Renstra UPN Jatim, serta wujud kontribusi nyata dalam menyiapkan sumber daya unggul pada bidang humaniora, khususnya keilmuan linguistik.
Keilmuan linguistik bisa untuk meningkatkan ketahanan nasional di bidang kebahasaan, sebagai wujud bela negara. Itu seperti yang disampaikan Kaprodi S1 Linguistik Indonesia UPN Jatim, Endang Sholihatin.
Menurut Endang yang juga saksi ahli bahasa Polri, pada era society 5.0 sekarang ini, arus informasi, teknologi, dan komunikasi berkembang cukup pesat. Masyarakat telah memasuki dunia digital yang mengubah pola kehidupan dan semua berlangsung cepat.
Oleh sebab itu, lulusan S1 Linguistik Indonesia Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur diharapkan mampu tanggap dengan kondisi tersebut. Lulusan harus mampu dan siap menyebar ke berbagai lini.
Dengan bekal soft skill dan karakter bela negara, lulusan harus cakap, tanggap, dan tidak boleh gagap dengan adanya perubahan dan kebutuhan saat ini. Dibukanya Prodi S1 Linguistik Indonesia di UPN Jatim mendapat respons positif dan dukungan penuh dari begawan media massa, Dahlan Iskan.
“Selamat kepada UPN yang telah membuka Prodi Linguistik Indonesia. Satu-satunya, pertama di Indonesia. Jadi, selamat kepada UPN yang mau menjadi perintis sesuatu yang terkait peradaban Indonesia dan saya bangga Kaprodinya adalah Doktor Endang yang sudah menulis buku. Ini disertasi waktu meraih gelar doktor, dan keahliannya sudah diakui karena memberikan kesaksian saksi ahli di pengadilan mengenai penggunaan bahasa dan makna bahasa dalam sebuah komunikasi,” kata mantan Menteri BUMN saat bersama Endang di Rumah Gadang Gebu Minang, Gayungan, Surabaya, Selasa (16/5/2023).
Polri juga mendukung penuh dibukanya prodi ini. Seperti yang disampaikan Kapolres Serdang Bedagai, Sumatra Utara, Ali Machfud.
Menurut Ali, pengembangan Prodi S1 Linguistik Indonesia di UPN Veteran Jatim sangat relevan dengan pesatnya kemajuan teknologi, informasi, dan komunikasi era digital sekarang ini. Kajian ilmu linguistik, khususnya linguistik forensik yang mengkaji bahasa dalam pembuktian hukum telah membantu Polri dalam menyelesaikan perkara kejahatan berbahasa.
“Baik kejahatan berbahasa antarindividu maupun antargolongan masyarakat yang memicu konflik, perpecahan, dan juga disintegrasi bangsa. Dalam hal ini, Polri terus bersinergi dan bekerja sama dengan Prodi Linguistik Indonesia UPN Veteran Jatim, guna menegakkan keadilan dan memajukan bangsa Indonesia,” ucap Ali.
Dukungan juga disampaikan dokter FK Unair, Damba Bestari. Menurutnya, kajian linguistik, khususnya linguistik klinis berkontribusi dalam membantu masalah gangguan bahasa.
“Kami, para dokter FK Unair dapat berkolaborasi dengan kawan-kawan linguistik Indonesia UPN Veteran Jatim dalam mengkaji gangguan komunikasi dan patologi wicara dan bahasa, melalui terapi wicara dan bahasa,” kata Damba.
Ia menambahkan, selanjutnya dapat melacak kemajuan ucapan linguistik dari pikiran pembicara hingga pemahamannya oleh pendengar. Sejalan dengan itu, dimensi linguistik klinis dapat diatasi melalui pemeriksaan defisit linguistik spesifik pada individu, dengan gangguan perkembangan saraf, anomali kraniofasial, gangguan neurologis onset dewasa, gangguan kejiwaan, dan gangguan neurodegeneratif.
Hal senada disampaikan Kepala Balai Bahasa Pemprov Jatim Umi Kulsum. Menurutnya, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era sekarang ini, ilmu linguistik atau kajian kebahasaan harus terus ditingkatkan.
“Hal ini penting bagi kami, Balai Bahasa Jatim untuk menjalin kerja sama dengan dengan kawan-kawan Linguistik Indonesia di UPN Jatim, guna memajukan dan mengembangkan kajian linguistik atau kebahasaan melalui penelitian, pengembangan, serta pembinaan bahasa Indonesia dan daerah di wilayah Provinsi Jawa Timur,” kata Umi.
Badan bahasa juga merespons baik dibukanya prodi baru ini. Kepala Bidang Pengembangan Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dora Amalia menyampaikan ucapan selamat kepada UPN Veteran Jawa Timur.
“Kami berharap agar calon-calon ahli bahasa yang nanti akan diloloskan dari UPN Veteran Jawa Timur ini bisa memberi sumbangsih terhadap perkembangan, perlindungan, pembinaan bahasa di Indonesia dan siapa tahu nanti ada lulusannya yang bekerja di badan bahasa ya,” ujarnya.
“Oke, dan saya kira untuk agenda yang terdekat KBI (Konferensi bahasa Indonesia) ke-12 tahun 2023 ini ada perwakilan dari UPN Veteran Jawa Timur mengikuti, baik sebagai peserta maupun peserta kelas mahir, terima kasih,” imbuh Dora.
Endang kembali menyampaikan pendirian Prodi S1 Linguistik Indonesia ini merupakan amanah dari Renstra UPN, serta menjadi wujud kontribusi nyata UPN Jawa Timur dalam menyiapkan sumber daya unggul pada bidang humaniora. Khususnya keilmuan linguistik untuk meningkatkan ketahanan nasional di bidang kebahasaan sebagai wujud bela negara.
Prodi S1 Linguistik Indonesia memiliki visi yaitu menjadi pusat pengkajian linguistik Indonesia yang unggul pada tingkat nasional dan internasional, serta berkarakter bela negara. Selanjutnya, misi Program Studi Linguistik Indonesia sebagai berikut:
Menyelenggarakan pendidikan di bidang linguistik Indonesia untuk menghasilkan lulusan yang inovatif, adaptif, dan responsif terhadap tantangan global.
Mengembangkan penelitian di bidang linguistik Indonesia yang berorientasi pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk menuju research university.
Mendedikasikan ilmu linguistik Indonesia untuk kemajuan masyarakat.
Membangun kerja sama dengan institusi pemerintah dan swasta pada tingkat nasional dan internasional.
Berdasarkan visi tersebut, Program Studi Linguistik Indonesia berupaya mengembangkan bidang keilmuan, kajian capaian pembelajaran, dan kurikulum yang memiliki keunikan atau keunggulan jika dibandingkan dengan program studi lainnya.
Keunikan atau keunggulan S1 Linguistik Indonesia dapat dilihat dari aspek pengembangan keilmuan, capaian pembelajaran, kurikulum yang dirancang. Ketiga aspek ini yang menjadi ciri khas dari Prodi Linguistik Indonesia.
Endang melanjutkan, Prodi S1 Linguistik Indonesia akan menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian linguistik. Baik teori maupun praktik, sehingga mampu menerapkan keahlian tersebut untuk memberikan kontribusi dalam pengajaran, penelitian, dan kehidupan bermasyarakat dengan berkarakter bela negara.
Pada aspek pengembangan keilmuan, Prodi S1 Linguistik Indonesia memiliki tujuan untuk mengembangkan calon lulusan dengan kompetensi keahlian linguistik yang berwawasan internasional pada era society 5.0.
Dengan demikian, lulusan tersebut memiliki kompetensi khusus sebagai seorang linguis (ahli bahasa), peneliti linguistik, dan praktisi linguistik Indonesia yang dinamis terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi pada era sekarang ini maupun masa mendatang.
Pada aspek kurikulum, Prodi S1 Linguistik Indonesia memiliki kekhasan dengan menawarkan beberapa mata kuliah penciri. Seperti linguistik forensik, linguistik klinis, linguistik komputasional, matematika bahasa, linguistik edukasional, bahasa dan kekuasaan, bahasa dan gender, bahasa dan musik, lanskap linguistik, literasi digital, serta penerjemahan dan kejurubahasaan.
Berdasarkan mata kuliah tersebut, dapat membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen untuk berkolaborasi dengan praktisi lain yang terkait. Adanya beberapa mata kuliah tersebut dapat dilihat sebagai satu upaya untuk mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang inovatif, adaptif, dan responsif terhadap tantangan global.
“Selain itu, inovasi dalam pengembangan keilmuan tersebut dapat menunjang terwujudnya pembelajaran yang kreatif dan sesuai dengan karakter bela negara,” tutup Endang.